Selasa, 11 Desember 2018

Mokantarak United Menjaga Semangat Muda Untuk Lewotana

Posted By: BLEBUNG - Desember 11, 2018

Share

& Comment


Mokantarak United Menyongsong Juara...(Foto by Jo Kellen) 


Sore itu 10 September 2017 cuaca panas Larantuka masih menjadi sahabat yang setia. Hilir mudik kendaraan lalu-lalang di jalan negara desa Mokantarak. Memang bukan di kota besar tapi kebisingan mesin kendaraan cukup mengusik ketenangan masyarakat desa yang hanya berjarak sekitar 7 Km dari kota Larantuka. 
Mokantarak masih menggeliat dengan
renovasi bangunan balai desa pada waktu itu, bukan hanya bangunan fisik di dalam desa, derap langkah kebijakan pemerintah mulai memberikaan cuaca cerah bagi kegiatan kaum mudanya. 
Lapangan voli di dekat balai desa pun hampir selalu ramai dengan kegiatan kaum mudanya. Napas baru meskipun masih terengah-engah mendaki gunung pembangunan mental dan karakter bangsa mulai dari desa hingga kota seperti semboyan Bupati Flores Timur “Desa Membangun, Kota Menata”.
Di tengah sore yang sibuk itu beberapa anak muda mulai tampak berkumpul apik dipinggir jalan itu. Dua buah bola kaki yang tampak mulai lecet di offer diantara mereka. “pemanasan” katanya. beberapa dari mereka pun masih sibuk kesana-kemari meminjam sepatu bola temannya, meskipun beberapa sepatu bola yang mulai sobek masih dapat mereka akali untuk bisa dipakai sore itu. 
Mokantarak United Skuad bersama Para Pelatih..(Foto By Jo Kellen) 

Gambaran semangat dalam kesederhanaan dan serba kekurangan tampil sebagai tema besar persiapan pertandingan melawan salah satu klub bola dari desa Riangduli Kecamatan Titehena. Itu kali pertama saya mengikuti degub embrio awal klub kebanggaan Mokantarak United.
Modal 5 ribu rupiah dari sisa uang jajan dikumpulkan oleh salah seorang dari mereka untuk biyaya ganti bahan bakar pick up yang memobilisasi mereka ke tempat pertandingan. Kekurangan bukan jadi halangan untuk berprestasi, kalau bisa bahu membahu keyakinan mereka terus tumbuh. 
Bukan pula perkara menang atau kalah, yang penting mereka bisa menyalurkan semagat mudanya. Embrio Mokantarak muda mulai bergerak ke tempat pertandingan, meski berdesakan dalam pick up. Serba sukarela tanpa donatur besar atau investor. Bukan kemenangan tetapi semangat yang merasuki mereka membuat mereka mulai galau kalau tidak main  bola. Sepatu pinjam, bola seadanya, konstum pun pijam, mereka hanya bermodalkan semangat. Mokantarak muda bergerak ke Riangduli.
Di dalam perjalanan tampak beberpa orang tua mereka juga turut mengiringi semangat mereka bermain bola, tua tapi jiwa muda celetuk salah satu orang tua yang hadir di lapangan bola desa Riangduli sore itu. Setibanya di lapangan bola mereka pun mulai melakukan pemanasan ringan sambil menuggu tuan rumah yang tampak mulai berdatangan. Beberapa orang tua yang hadir mulai sibuk menyiapkan minuman kemasan untuk para pemain muda itu. 
Pertandingan berlangsung seru dengan jual beli serangan kedua belah pihak. Sorakan penonton terdengar riuh rendah ketika klub kesayangan mereka mulai menggiring bola ke gawang lawan. Singkatnya pertandingan sore itu berlangsung sengit namun seru, keasyikan mereka mengiringi mentari tua kembali ke peraduan. 

Evalusasi seusai pertandingan mereka lakukukan sambil minum the di rumah salah seorang sanak dari Mokantarak yang saat itu berdomisisli di Riangduli. Mereka pun pulang dengan masih mengenakan kostum pinjaman yang telah basah oleh keringat semangat sore itu.
 
Pertandingan Mokantarak United vs Delang 
Mereka ternyata tidak main-main, 22 September 2017 pukul 20.00 WITA, mereka mengundang para pengurus dusun Lagaribu dan Tapoago untuk duduk bersama membuat sebuah langkah awal membentuk sebuah klub sepak bola. Pohon mangga depan rumah bapak kepala dusun Lagaribu menyaksikan sendiri pertemuan malam itu. 
Aliando Cup yang rencananya dilangsungkan bulan Oktober 2017 menjadi visi awal. Mereka tidak meminta banyak, hanya motivasi awal mereka dapat terorganisir dalam sebuah klub sepak bola untuk bisa melanggeng ke turnamen tersebut. Syukurlah semangat mereka mendapat tanggapan positif dari para aparat desa dan tokoh pemuda yang hadir malam itu.
Perjuangan awal pun di mulai pada malam itu dengan pembentukan manajemen klub dan ugu ege dengan segala sesuatunya. Bapa Milan Koten terpilih sebagai kepala klub dan pelatih di percayakan kepada bapa Ans Kellen, sedangkan urusan doi masih bersifat patungan dari anggota dan pengurus, termasuk transportasi serta kostum pemain. jadwal latihan pun dibuat mulai dari latihan fisik dan teknik, tentunya hal ini menyesuaikan dengan jadwal sekolah para pemain. 
Suatu lompatan yang terhitung nekad namun tegas. sementara para pemain mulai melakukan latihan rutinnya para pengurus pun mulai memiliki kesibukan baru dengan urusan manajerial klub, mulai dari pendanaan  serta sertifikasi resmi di ASKAB. Pertemuan  rutin pun terus berlanjut demi pemantapan manajemen klub, mulai dari nama kulb, logo serta perkembangan dana yang masuk. Gesekan- gesekan awal pun mulai tampak, bakat-bakat Lewotana pun mulai merapat. 
Kali ini bukan lagi berbicara tentang klub melainkan tentang urusan Desa. Kesepakatan pun terus berjalan. dan fanatisme pun mulai tumbuh. Turnamen bukan lagi tujuan  utama mereka melainkan wadah baru untuk eksistensi dan kreatifitas anak muda lewotana menjadi visi barunya.
Selanjutnya, dengan menyandang nama Mokantarak United (MU), mereka mulai melangkah dengan semangat barunya. Di bawah bendera Anjing hitam yang sedang menggigit bola, MU muda terus tumbuh. Sayangnya saya tidak bisa mengikuti MU hingga turnamen. Saya harus kembali ke Malang untuk beberapa urusan Study. Akan tetapi beberap kali saya masih menyaksikan kegempitaan masyarakat Mokantarak dengan klub barunya. 
Barisan supporter fanatiknya selalu menghiasi notifikasi facebook dengan postingan tentang pertandingan MU di turnamen yang mereka ikuti. Selanjutnya belakangan seusai turnamen beberapa wacana mulai mencuat mengenai pembuatan stadion untuk desa Mokantarak.

MU kini bukan lagi berjalan dengan semangat dan hobi saja melainkan keharuman nama Lewotana terpanggul di pundak mereka. Namun di balik semua kemeriahan dan langkah besar itu alangkah lebih baik kita meliihat lagi tujuan dan semangat awal pembentukan MU. 
Ini bukan saja tentang perkara bola atau olah raga melainkan semangat anak muda yang harus  dibimbing, dibina dan di perjuangkan untuk kebaikan mereka, kebaikan keluarganya dan bahkan kebaikan Lewotana. (Josep Kellen-Malang, 1 Juni 2018).  

About BLEBUNG

Organic Theme. We published High quality Blogger Templates with Awesome Design for blogspot lovers.The very first Blogger Templates Company where you will find Responsive Design Templates.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © BALE-BUNG

Designed by Templatezy